Senin, 03 Oktober 2011

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BAUBAU PROPINSI SULAWESI TENGGARA TAHUN 2011


Diabetes Melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula dalam darah akibat kekurangan insulin Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003 memperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1 % dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20 - 79 tahun menderita Diabetes Melitus diperkirakan sekitar  3,2 juta jiwa penduduk dunia meninggal aklbat Diabetes Melitus setiap tahun Diabetes Melitus telah masuk dalam daftar “penyakit Asia”. Tahun 2006 diperkirakan 89 juta penduduk Asia menderita Diabetes Melitus. .Hasil penelitan di perololeh Jenis Makanan C² hit ( 9.153) > C² tabel ( 3.841) dan nilai p  (0.002) < 0.05 berarti jenis makanan  berhubungan dengan kejadian Diabetes Millitus. Porsi makan C² hit ( 8.846) > C² tabel ( 3.841) dan nilai p  (0.003) < 0.05. Ini berarti jenis makanan  berhubungan dengan kejadian Diabetes Millitus, Frekuensi Makan C² hit ( 9.636) > C² tabel ( 3.841) dan nilai p  (0.002) < 0.05. Ini berarti Frekuensi Makan  berhubungan dengan kejadian Diabetes Millitus Saran Hendaknya  memperbaiki pola hidup sehat seperti pengaturan jenis makanan, porsi amkan, dan frekuensi makan untuk menghindari terjadinya diabetes mellitus di kemudian hari.

A.   PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan adanya peningkatan kadar gula dalam darah akibat kekurangan insulin merupakan Diabetes Mellitus merupakan salah satu ancaman kesehatan masyarakat. Prevalensi penderita diabetes Mellitus di dunia semakin meningkat sehingga dapat dianggap sebagai wabah epidemic .(medika 2007)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2001 memperkirakan terdapat 150 juta penyandang Diabetes ll di seluruh dunia dan akan meningkat menjadi 2 kali lipat dalam 25 tahun mendatang. Di Amerika Serikat tercatat insiden Diabetes Mellitus berkisar 8 % paa orang dewasa, jumlah penderita di Asia juga meningkat, misalnya Malaysia dan Singapura 8% - 10%,Thailand 11,9%.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) tahun 2003 memperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1 % dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20 - 79 tahun menderita Diabetes Mellitus an pada tahun 2025 meningkat menjadi 333 juta jiwa dan saat ini diperkirakan sekitar  3,2 juta jiwa penduduk dunia meninggal aklbat Diabetes Mellitus setiap tahun (Tunggul, S,2005).
Diabetes Mellitus telah masuk dalam daftar “penyakit Asia”. Tahun 2006 diperkirakan 89 juta penduduk Asia menderita Diabetes Mellitus. Tercatat 4 dari 5 negara didunia dengan jumlah penderita Diabetes Mellitus yang terbesar di Asia, yaitu  India sebanyak 32,7 juta penderita, RRC sebanyak 22,6 juta, Pakistan sebanyak 8,8 juta penderita dan Jepang sebanyak 7,1 juta penderita, angka prevalensi Asia juga meningkat misalnya misalnya di Malaysia 8 %, Singapura 10 %, dan Thailand 11,9 % . Diabetes Mellitus juga menyebar lebih cepat di Asia akan mencapai 170 juta, yaitu 100 juta akan berasal dari India dan RRC. (Jacken, AT, 2007).
IDF (International Diabetes Federation) memperkirakan adanya kenaikan 8,2 juta penderita diabetes Mellitus di Indonesia pada tahun 2020 mendatang. Dari jumlah sekarang sebanyak 5,6 juta orang. Penambahan tersebut dinilai cukup drastis dan sesuai dengan kecenderungan yang terjadi di banyak negara. Penderita diabetes Mellitus di seluruh dunia pada tahun 2025 akan berkisar 333 juta orang (Sidartawan, 2009).
Menurut PERKENI (Persatuan Endrokinologi Indonesia, 1998) menyatakan bahwa pola pertambahan penduduk seperti saat ini diperkirakan pada tahun 2020 di Indonesia akan terdapat 178 juta penduduk berusia 20 tahun dengan asumsi prevalensi diabetes Mellitus sebesar 4% akan ada 7 juta orang dengan diabetes Mellitus di Indonesia yang akan meningkat dari 5 juta di tahun 1995 menjadi 12 juta pada tahun 2025 (David Handayono, 2009).
Peningkatan Diabetes Mellitus di Indonesia, di Jakarta pada tahun 1993 terdapat 7,7% meningkat menjadi 12,7% tahun 2001. sedangkan Makassar pada tahun 1981 terdapat 1,5% meningkat menjadi 7,5% pada tahun 1998 sehingga secara Nasional di Indonsia di perkirakan saat ini lebih dari 2,5 % penduduk Indonesia menyandang Diabetes Mellitus dengan insidens bervariasi berkisar 1,5 % - 2,3% pada penduduk usia diatas 15 tahun (Depkes RI, 2007).
Berdasarkan hasil pantaun Depkes RI diketahui bahwa penyakit degeneratif sekarang banyak diderita oleh masyarakat Indonesia, sekitar 12,3 % masyarakat Indonesia di diagnosa menderita Diabetes Mellitus baik itu tipe 1 maupun tipe 2 (Dr. Pradana Soewondo, 2009).
Berdasarkan data Depkes, jumlah pasien diabetes rawat inap maupun rawat jalan di rumah sakit menempati urutan pertama dari seluruh penyakit endokrin. (Dr. Pradana Soewondo, 2006).
Di Indonesia menurut survei prevalensi penyakit diabetes Mellitus di kota-kota besar mencapai 0,26% pada usia 6-20 tahun, 1,43% pada usia diatas 20 tahun, 4,16% pada usia 40 tahun keatas. Sedangkan di pedesaan, pada usia diatas 20 tahun prevalensi penyakit diabetes Mellitus mencapai 1,47%. Diperkirakan jumlah penderita diabetes Mellitus di Indonesia sekitar 2,5 juta orang (David Handoyo, 2010).
Hasil penelitian terhadap semua kasus kematian yang ditemukan dalam Surkesnas 2001 diperoleh gambaran proporsi sebab utama kematian untuk jenis penyakit endokrin dan metabolik diabetes Mellitus menempati urutan kesepuluh dengan persentase sebesar 2,7% (Badan Litbangkes, Publikasi Hasil Surkernas 2009). Sedangkan penyebab kematian terbanyak dari penderita rawat inap di rumah sakit pada tahun 2008 diabetes Mellitus menempati urutan keenam dengan persentase sebesar 3% (Ditjen Yanmedik, Depkes RI 2010).  
Hasil analisis SP2RS tahun 2000 memperoleh gambaran bahwa penyakit Diabetes Mellitus menempati urutan ke 6 sebagai penyebab kematian terbesar di Indonesia yaitu 2,1% dari seluruh penyakit tidak menular (Profil Kesehatan Indonesia, 2007).
Berdasarkan pola 10 penyakit terbanyak pada penderita rawat jalan di rumah sakit di Indonesia tahun 2002, diabetes Mellitus berada pada urutan keenam dengan jumlah pasien sebanyak 415.657 orang. Sedangkan pola 10 penyakit terbanyak penderita rawat inap di rumah sakit di Indonesia, diabetes Mellitus berada pada urutan ke delapan dengan jumlah pasien sebanyak 42.183 (Ditjen Yanmedik, Depkes RI 2009).
Berdasarkan sepuluh penyakit terbanyak rawat Inap tahun 2007, penyakit diabetes Mellitus menduduki peringkat Kedelapan dan didapatkan jumlah kasus baru yang terdiri dari laki-laki sebanyak 99 orang dan kasus wanita sebanyak 231 orang kasus. Sedangkan, kasus baru menurut umur ditemukan insiden tertinggi pada kelompok umur 45-64 tahun sebanyak 214 orang, disusul kelompok umur 25-44 tahun sebanyak 87 orang dan kelompok umur £ 65 tahun sebanyak 29 orang.  
Di Rumah Sakit Umum Daerah Baubau berdasarkan data yang diperoleh, tercatat bahwa pada tahun 2006 terdapat 78 kasus, pada tahun 2007 terdapat 96 kasus, pada tahun 2008 terdapat 187 kasus, pada tahun 2009 terdapat 94 kasus dan pada tahun 2010 tercatat 137 penderita diabetes Mellitus. 
Melihat kenyataan yang ada maka jelaslah bahwa Diabetes Mellitus akan menjadi masalah kesehatan bagi negara berkembang termasuk Indonesia.(sya)


Sumber : Hermawati Hamalding, Dosen Universitas Indonesia Timur dalam Literatur, Jurnal Penelitian Sosial, Science dan Kesehatan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar